Senin, 29 Maret 2021

Bukan Pandai Besi

Heningkan yang kelam
Malam..
Kenapa terlalu repot berbenah sesuatu yang sudah peyot barangkali, atau bahkan tercuil
Kenapa terlalu memikirkan segalanya sampai sesak-sesak didada juga tenggorokan
Toh sebelumnya kau juga tak punya pikiran macam itu
Ayolah
Kau bukan pandai besi
Yang kerap memperbaiki segala yang dirasa kurang pas
Jika memang kurang pas biarkan saja, singkirkan
Jika dibutuhkan sewaktu mepet masih bisa dipakai
Tapi jika tidak sama sekali
Buang saja
Kan bukan pandai besi
 - maret, 2021

Malam Selasa Wage Pada Yogyakarta

Sungguh jika memori bisa memilih hal mana yang akan diingat juga hal mana yang akan dilupakan, malam Selasa Wage pada Yogyakarta mungkin akan jadi sangat indah. Suasana sebagai turis yang disajikan begitu banyak keunikan serta kewahan budaya setempat, berjalan sehabis hujan Februari, serta berbagai suguhan kuliner yang menggelitik perut yang sedari siang belum diisi. Namun lagi-lagi memori tidak bisa memilih, atau memang sudah begitu harusnya, kita lebih mudah mengingat hal-hal tragis, kelam, atau menakutkan. Ya manusia lebih akrab dengan konflik. Sebab tanpa konflik film-film tak akan ditonton, novel-novel tak akan dibaca, dan hidup akan dikatakan dengan tak hidup.

Aku terlalu banyak berbasa-basi. Pada malam Selasa Wage di Yogyakarta, Malioboro, emosiku membuncah, penuh amarah, juga kecewa yang teramat dalam. Lebih-lebih dari orang kesurupan.

Selasa, 18 Februari 2020

Tempo Gelato Prawirotaman

Siapa yang tak mengenal tempat ini. Ini kali keempat aku singgah di kota pelajar dan kearifan budaya yang masih sangat kental. Suasana yang sedikit berbeda. Aku berjalan seorang dari dari hostel yang berada di gang-gang kecil di jalan yang terkenal dengan bar-barnya dan turis mancanegara yang berdiam disini, Prawirotaman. Hanya sekitar 100m dari hostel. Dekat sekali. Ditemani gerimis kecil. Aku buru-buru masuk kedalam kedai gelato yang megah jika hanya untuk sekedar gelato saja.
Langsung menuju kasir. Memilih ukuran. Dari mulai small, medium, big, x-big. Ada juga yang cone. Harganya start dari 25k sampai 120k (sudah termasuk pajak). Yang ditanganku sendiri berukuran small.

Sempat bingung beberapa detik di kasir. Tapi mbaknya sangat ramah dan membantu. "yang small aja mba, nanti lumayan banyak kok, dia tinggi keatas, daripada nggak habis, mubazir. Untuk makan sendiri toh?" "iya mba" tuturku. What a fantastic of Yogya yah yang begini ini. If you know what I mean, you will get the meaning. Lalu aku memilih varian rasanya. Boleh dua. Kupilih pistacio dan dragon fruit. Perpaduan kacang dan buah. Semoga saja memiliki keselarasan rasa di lidah. Varian rasanya cukup banyak. Bahan yang dipakai juga sesuai tagline mereka. 100% pure fruits & natural ingredients.
Jika tertarik ingin mencicipi resep gelato turun temurun ini, langsung saja ke jalan prawirotaman 1. May all the people have a good words. Bye

Kamis, 24 Oktober 2019

Sebab ia sosoknya

Sajak selalu saja mampu meluapkan ke antah berantahan rasa. Kali ini aku jatuh cinta. Bukan menilai cinta.

Jika kemarin aku telah kalah dan tidak ingin berjuang
Sebab yang ku tau perjuangan hanya akan berisikan dendam
Dan aku keluar sebagai si pendendam yang menang
Selalu saja menang..

Tapi tidak kali ini
Kubiarkan diri kalah dan tercela
Hingga mampu berdiri
Dengan kekuatan dari asa

Asa kepada semesta
Asa kepada ia
Tentu asa beriringan dengan kecewa
Tapi aku menikmatinya
Sebab ia sosoknya

Teruntuk tuan yang selalu dalam pikiran serta kenyataan - Ch

Senin, 23 April 2018

Self Reminder

Sini sayang, akan kuceritakan hal-hal yang indah dari para pujangga untuk sekedar membangkitka gairah

Sini sayang, ku beritahu hal-hal yang sadis dan menyedihkan dari seluruh penjuru dunia agar ragumu segera layu

Sebab sayang, sudah kukatakan berulang-ulang bahwa antara yang baik dan buruk selalu berdampingan

Jangan hanya menginginkan kebaikan, namun juga jangan patah arahmu hanya karena keburukan

Nanti sayang, jika tiba waktunya kau mengerti, kau akan tersenyum simpul padaNya. Sebab akibat yang sudah kau lalui

Jangan cemas, jangan ragu, semuanya sudah tertulis toh?

-akhir Oktober, 2017

Sabtu, 10 Maret 2018

Pusi Awal Tahun


Hai 2018
Kali ini kau sedikit berbeda
Aku menyambutmu tanpa hiruk pikuk kota
Tanpa dentam dentum sautan ledakan kimia
Tanpa kue ulang tahun untuk mama
Meskipun tetap bersama mama
Yang kemudian aku akrab menyapanya Ibu

Hai 2018
Di sebuah desa
Dengan suara jangkrik
Dan tokek besar menyambut kedatangan di sudut kamar mandi
Lantunan orang mengaji-ngaji
Pada surau di sebuah wilayah, calue- sigli
Hikmat menunggu pergantian angka pada kalender

Hai 2018
Apakah kau akan berbeda juga
Lebih hikmat dari tahun-tahun yang lalu sudah
Seperti aku menyambutmu dengan kehikmatan yang pernah aku impikan

Hai 2018
Pesan apa yang ingin kau tujukan padaku tahun ini?
Jalan mana yang ingin kau arahkan padaku tahun ini?
Aku siap pada keajaiban
Aku siap pada kegagalan
Aku siap berhenti berharap pada manusia~

Ditulis di deli serdang, sumut

Untuk kamu, pria asing 4 February 2017

hola
Udah lama ga ngepost sesuatu yang ga bermanfaat lagi di blog ini. Baiklah kalau begitu Saya akan kembali memposting tulisan saya yang kurang kadarnya disini...




4 February 2017

Untuk mu

Acap kali di setiap kesempatan, sering saya utarakan, bahwa jika jadi pria jangan terlalu memprioritaskan wanita. Wanita itu makhluk yang susah, ribet, aneh, permintaannya banyak. Bahkan dewa sekalipun takkan sanggup untuk tampak benar-benar, benar di hadapan wanita. Ada saja salahnya. Pria itu harus punya prinsip. Tapi prinsip nya jangan tentang wanita. Dan juga prinsipnya tidak boleh dikalahkan oleh wanita. Pria itu harus tegas namun tidak keras, pria itu harus wibawa namun tidak jemawa, dan satu hal yang paling penting, prioritas seorang pria yang pasti pernah jadi anak laki-laki ya tetap ibunya. Bukan wanitanya, bukan perempuannya.

Untuk mu juga pria asing

Saya tidak pernah bangga jadi wanita yang selalu di prioritaskan. Saya tidak bangga jika kamu meninggalkan segala hal hanya untuk saya. Saya tidak menyukai hal yang terlalu berlebihan. Iya, saya keras hatinya, keras kepalanya, tapi bukan berarti saya senang jika kamu kalah dengan kekerasan saya. Saya ingin seseorang yang lebih kuat, yang mampu melunakkan yang keras, mencairkan yang beku. Saya butuh yang lebih baik dari saya, yang mampu membimbing saya. Bukan saya yang membimbing. Wanita ini pria asing, setinggi apapun jabatannya, secerdas apapun pikirannya, sesempurna apapun rupanya, kodratnya adalah makmum. Mungkin memang wanita bisa melakukan hal apapun lebih baik dari lelaki. Tapi pria asing, wanita ini, dia ini di hati kecilnya, disisi lainnya ada keinginan manakala ia ingin dibimbing, diarahkan, ditegur dengan cara, ya dengan cara apapun sesuai kemauannya. Agak susah juga memang.

Masih juga untuk mu, pria asing

Bukan, bukan saya tidak memiliki perasaaan untuk bersedih, bukan saya tidak pernah memikirkan perasaan orang lain. Saya bersedih, saya memikirkan perasaan orang lain. Saya tidak pernah menolak jika harus bersedih, saya juga tidak terlalu terlena untuk memikirkan orang lain tanpa memikirkan sesuatu yang penting untuk saya bahkan untuk orang lain tersebut. Saya tau, waktu yang sudah kita lalui, segala hal yang pernah kita alami bukan hal yang biasa. Tapi luar biasa. Karena memang, bagi saya kehidupan adalah keluarbiasaan yang sudah saya terima sejak lahir. Jadi saya sudah terlalu biasa dengan keluarbiasaan ini. Termasuk hal yang kita lalui dan jalani. Sangat luar biasa. Tapi acapkali saya juga selalu mengalami keluarbiasaan yang seperti itu. Di setiap moment. Jadi pria asing tidak usahlah terlalu berkhawatir apakah nanti kehidupan kita akan tidak menjadi luar biasa tanpa kehadiran seseorang ataupun benda mati lainnya. Karena alien man, hidup ini penuh dengan keluarbiasaan. Berani dilahirkan saja sudah sangat luar biasa itu. Ah pria asing, percuma juga saya bahaskan tentang keluarbiasaan ini disini. Toh mungkin kamu tidak akan memahami sebagaimana saya paham dengan yang saya tuliskan. Karena jalan pikiran setiap orang berbeda-beda toh.

Dan yang terakhir pada satu waktu kali ini untuk mu, pria asing

Saya sangat menghargai setiap proses yang ada. Dan yang sekarang ini pria asing, yang menurutmu adalah hari akhir, ini belum berakhir pria asing. Ini proses, proses untuk pada akhirnya biar waktu yang akan menjawab. Apa manfaat dan kaidah dalam proses yang sedang dijalani sekarang.
Wassalam, tertanda saya~