hola
Udah lama ga ngepost sesuatu yang ga bermanfaat lagi di blog ini. Baiklah kalau begitu Saya akan kembali memposting tulisan saya yang kurang kadarnya disini...
4 February 2017
Untuk mu
Acap kali di setiap kesempatan,
sering saya utarakan, bahwa jika jadi pria jangan terlalu memprioritaskan
wanita. Wanita itu makhluk yang susah, ribet, aneh, permintaannya banyak.
Bahkan dewa sekalipun takkan sanggup untuk tampak benar-benar, benar di hadapan
wanita. Ada saja salahnya. Pria itu harus punya prinsip. Tapi prinsip nya
jangan tentang wanita. Dan juga prinsipnya tidak boleh dikalahkan oleh wanita.
Pria itu harus tegas namun tidak keras, pria itu harus wibawa namun tidak
jemawa, dan satu hal yang paling penting, prioritas seorang pria yang pasti
pernah jadi anak laki-laki ya tetap ibunya. Bukan wanitanya, bukan
perempuannya.
Untuk mu juga pria asing
Saya tidak pernah bangga jadi
wanita yang selalu di prioritaskan. Saya tidak bangga jika kamu meninggalkan
segala hal hanya untuk saya. Saya tidak menyukai hal yang terlalu berlebihan.
Iya, saya keras hatinya, keras kepalanya, tapi bukan berarti saya senang jika
kamu kalah dengan kekerasan saya. Saya ingin seseorang yang lebih kuat, yang
mampu melunakkan yang keras, mencairkan yang beku. Saya butuh yang lebih baik
dari saya, yang mampu membimbing saya. Bukan saya yang membimbing. Wanita ini pria
asing, setinggi apapun jabatannya, secerdas apapun pikirannya, sesempurna
apapun rupanya, kodratnya adalah makmum. Mungkin memang wanita bisa melakukan
hal apapun lebih baik dari lelaki. Tapi pria asing, wanita ini, dia ini di hati
kecilnya, disisi lainnya ada keinginan manakala ia ingin dibimbing, diarahkan,
ditegur dengan cara, ya dengan cara apapun sesuai kemauannya. Agak susah juga
memang.
Masih juga untuk mu, pria asing
Bukan, bukan saya tidak memiliki
perasaaan untuk bersedih, bukan saya tidak pernah memikirkan perasaan orang
lain. Saya bersedih, saya memikirkan perasaan orang lain. Saya tidak pernah
menolak jika harus bersedih, saya juga tidak terlalu terlena untuk memikirkan
orang lain tanpa memikirkan sesuatu yang penting untuk saya bahkan untuk orang
lain tersebut. Saya tau, waktu yang sudah kita lalui, segala hal yang pernah
kita alami bukan hal yang biasa. Tapi luar biasa. Karena memang, bagi saya
kehidupan adalah keluarbiasaan yang sudah saya terima sejak lahir. Jadi saya
sudah terlalu biasa dengan keluarbiasaan ini. Termasuk hal yang kita lalui dan
jalani. Sangat luar biasa. Tapi acapkali saya juga selalu mengalami
keluarbiasaan yang seperti itu. Di setiap moment. Jadi pria asing tidak usahlah
terlalu berkhawatir apakah nanti kehidupan kita akan tidak menjadi luar biasa
tanpa kehadiran seseorang ataupun benda mati lainnya. Karena alien man, hidup
ini penuh dengan keluarbiasaan. Berani dilahirkan saja sudah sangat luar biasa
itu. Ah pria asing, percuma juga saya bahaskan tentang keluarbiasaan ini
disini. Toh mungkin kamu tidak akan memahami sebagaimana saya paham dengan yang
saya tuliskan. Karena jalan pikiran setiap orang berbeda-beda toh.
Dan yang terakhir pada satu waktu
kali ini untuk mu, pria asing
Saya sangat menghargai setiap
proses yang ada. Dan yang sekarang ini pria asing, yang menurutmu adalah hari
akhir, ini belum berakhir pria asing. Ini proses, proses untuk pada akhirnya
biar waktu yang akan menjawab. Apa manfaat dan kaidah dalam proses yang sedang
dijalani sekarang.